Selamat datang di blogku, Tuhan Yesus Memberkati Information System New: Supply Chain Management pada Perusahaan Dell Computer

Kamis, 29 November 2012

Supply Chain Management pada Perusahaan Dell Computer

1. Model Umum Supply Chain Management di Perusahaan Dell Computer
Sejak awal berdirinya perusahaan Dell menggunakan sistem penjualan langsung kepada pelanggan. Hal ini menyebabkan Dell tidak memerlukan pihak pengecer atau penghubung ke konsumen. Dell mempertahankan kekuatannya dalam menjual secara langsung ini, mengurangi inventory dan meningkatkan return on capital. Kunci strateginya ialah kerampingan, kecepatan dan fleksibilitas. Operasi Dell diteliti dan dianalisis terus menerus untuk mencari celah-celah menghilangkan atau mengurangi waktu yang digunakan tanpa menambah nilai barang. Analisis dan penelitian ini diutamakan pada proses pengadaan barang dan pembuatan produk. Pada tahun 1997, Dell tidak hanya menjadi model dari JIT (just in time) manufacturing, tetapi juga perusahaan yang menetapkan sendiri waktu standar untuk perusahaan-perusahaan anggota supply chain dari alur produksi Dell. Misalnya saja sebagian besar dari komponen hanya boleh disimpan di gudang Dell selama rata-rata 15 menit saja. Dell mempunyai pabrik di Austin (Texas), Limerick (Ireland) dan Penang (Malaysia) dan ketentuan tersebut berlaku untuk ke tiga pabrik tersebut. Banyak dari komponen tersebut tidak boleh dipesan sebelum Dell menerima pesanan dari pelanggan.
Untuk mendapatkan tingkatan kerjasama dan integrasi seperti itu, Dell telah menciutkan jumlah pemasok dari 204 perusahaan menjadi 47 perusahaan saja pada tahun 1992. Selain itu, diutamakan dipilih pemasok yang lokasinya berada dekat dengan pabrik-pabriknya dan bukan dari pabrik yang jauh letaknya, meskipun biaya pabrik lokal tersebut lebih mahal. Model direct selling atau direct business model yang dikembangkan Dell tersebut, menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Mengurangi inventory
b. Berarti mengurangi inventory carrying cost
c. Mengurangi biaya penjualan
d. Menambah fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan pasar
e. Langsung berhubungan dengan pelanggan sehingga mampu langsung memberikan layanan pada pelanggan
Ada satu strategi lagi yang dikembangkan oleh Dell, yaitu membuat komputer dengan komponen yang tersedia di pasaran, sehingga tidak perlu membuat komponen sendiri. Ini membebaskan Dell dari keharusan menumpuk komponen sendiri sebelum merakitnya menjadi komputer.
Strategi terakhir ini memberikan keuntungan-keuntungan tambahan seperti misalnya :
a. Tidak perlu mempunyai aset berupa mesin dan peralatan
b. Tidak perlu membangun bagian research and development
c. Tidak perlu mempunyai pegawai banyak





2. Pengukuran Kinerja Model Supply Chain Pada Dell Computer
Dalam paper “Performance Meansurement and Performance Models for Supply Chain Decision Making” yang ditulis oleh Y Narahari dan Shantanu Biswas, pengukuran kinerja model supply chain dibagi menjadi dua, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Pengukuran kinerja secara kualitatif meliputi kepuasan pelanggan dan kualitas produk. Pengukuran kinerja secara kuantitatif meliputi lead time dari pemesanan ke pengiriman, supply chain response time, fleksibilitas, dan banyak yang lain. Pengukuran kinerja metode kuantitatif ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu pengukuran kinerja Non-Financial dan Financial.
Pada kajian kali ini akan digunakan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode kuantitatif.
2.1. Pengukuran Kinerja Non-Financial
        Pengukuran kinerja non-financial meliputi cycle time, level layanan pelanggan, level inventory, resource utilization, performa-bility, fleksibilitas, dan kualitas.
2.1.1. Cycle Time
        Pada suatu proses bisnis dikenal adanya lead time dan supply chain time, keduanya merupakan waktu delay dari pesanan ke penerimaan pelanggan. Dell memiliki slogan yang menggambarkan lead time yang dapat terjadi pada proses bisnisnya, yaitu “apabila kita memiliki persediaan untuk 11 hari, sedangkan pesaing kita memiliki untuk 80 hari maka pada saat misalnya ada chips baru dari Intel, kita akan bisa memasarkannya 69 hari lebih cepat”. Pada referensi lain, untuk melakukan pembelian ke Dell, pelanggan cukup memutar saja nomor Website dan mengikuti petunjuk yang ditayangkan di layar monitor. Pelanggan akan menerima konfirmasi pesanannya dalam waktu 5 menit setelah memesannya dan dalam waktu 36 jam (3 hari) sesudah itu, pesanannya akan selesai dibuat dan keluar dari production line untuk dimuat di truk pengangkut. Sebagian besar dari waktu yang digunakan bukan untuk asembling produk tersebut, tetapi untuk pemasangan software dan pengetesannya. Dell mengharapkan bahwa pembayaran dapat dilakukan, dengan credit card melalui internet, dalam waktu 24 jam sesudah pemesanan dilakukan. Bandingkan misalnya dengan pesaingnya yang besar seperti Compaq, yang harus menunggu pembayaran sampai 35 hari dari penyalur utamanya.
2.1.2. Level Layanan Pelanggan
        Beberapa strategi Dell dalam memuaskan para pelanggan ialah memberikan layanan yang kecil-kecil tetapi sangat berguna bagi pelanggan seperti :
a. Membantu merencanakan konfigurasi komputer
b. Memasang software standar
c. Memasang asset sticker
d. Mengunjungi pelanggan untuk memberikan layanan purna jual
e. Membantu dalam pembelian PC dan layanannya
f. dan sebagainya




                         Gambar 1. Bentuk Pelayanan Dell Computer


2.1.3. Level Inventory
         Persediaan barang (inventory) menyumbangkan biaya yang cukup besar dari total biaya untuk memproduksi suatu barang pada perusahaan. Inventory dapat berupa raw material (bahan baku), barang setengah jadi, barang jadi, atau sparepart. Karena faktor biaya dan resiko kerusakan barang inilah, maka perusahaan harus memikirkan juga bagaimana mengelola inventory tanpa memberikan resiko kekurangan barang atau kehilangan kesempatan menjual produk (lost sale).
Pada perusahaan Dell sudah memikirkan bagaimana produk diproduksi tanpa memberikan banyak inventory dengan metode just-in-time yang dikembangkan Dell. Di pabriknya di Limerik, paling sedikit 40% dari komponennya dibuat dan dipasok atas dasar JIT, yang 45% lagi disediakan di gudang pemasok yang berada dekat dengan pabrik Dell. Pemasok mengisi kembali persediaan barang-barangnya, dan mengirimkannya ke Dell saat ada pesanan. Barang-barang besar yang sudah jadi sebagai subassembly seperti monitor dan speaker ditangani secara agak lain. Barang-barang ini tidak dikirim ke gudang Dell, tetapi langsung dikirim ke pelanggan. Dengan cara ini diperoleh penghematan biaya pengiriman sebesar $ 30 per jenis barang. Dell baru ditagih apabila barang tersebut sudah meninggalkan gudang pemasok atas permintaan pelanggan, sehingga barang itu hanya berada di gudang Dell rata-rata setengah hari saja.
2.1.4. Resource Utilization
         Jaringan supply chain menggunakan berbagai macam resources, seperti: manufacturing resources (mesin, peralatan, dll); storage resources (gudang, automatic storage, dll); logistics resources (truk, kereta, kargo, dll); sumber daya manusia (buruh,ilmuan, dan personil teknis); dan finansial (persediaan, working capital, dll). Tujuan utama dari utilisasi aset dan sumber daya yang ada secara efisien adalah untuk memaksimalkan tingkat layanan pelanggan, meminimalkan lead time, dan mengoptimalkan tingkat persediaan (inventory).

2.2.Pengukuran Kinerja Financial
         Terdapat beberapa fixed costs dan biaya operasional yang berhubungan dengan supply chain. Intinya, perhitungan biaya ini dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan dengan menjaga biaya supply chain tetap rendah. Biaya itu meliputi : biaya transportasi, pergudangan (inventory), fasilitas, operasi, teknologi, material, dan upah pekerja. Financial performance dari supply chain dapat diukur dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut ini :
a. Biaya bahan baku
b. Pendapatan dari produk yang terjual
c. Aktivitas yang menghasilkan biaya seperti material handling, manufacturing, assembling, dll
d. Biaya simpan barang
e. Biaya transportasi
f. Biaya-biaya yang ditimbulkan karena kerusakan barang atau kesalahan dalam memenuhi pesanan
Perusahaan Dell mengelola dengan baik aliran barangnya, sehingga bisa meminimalisir biaya yang dikeluarkan karena supply chain. Biaya transportasi dan biaya simpan bisa ditekan dengan sistem JIT yang diusung Dell. Biaya yang timbul karena kerusakan barang atau kesalahan pemenuhan pesanan pun bisa ditekan karena sistem assembly-to-order yang dipakai oleh Dell.

3. Decisions in Supply Chain Pada Dell Computer
           Level keputusan pada suatu perusahaan berkaitan dengan sistem supply chain yang dipakai dibagi dalam tiga level, yaitu level strategis, taktikal, dan operasional. Penentuan level dapat didasarkan pada waktu atau secara fungsi. Penentuan temporal atau berdasarkan waktu dijelaskan sebagai berikut :
a. Keputusan strategis merupakan target jangka panjang dan petunjuk untuk membuat ketentuan dalam merancang dan merencanakan supply chain.Keputusan ini tidak dievaluasi sebelum jangkanya berakhir, biasanya dalam beberapa tahun.
b. Keputusan taktikal dibutuhkan untuk mengelola supply chain dengan efektif berdasarkan keputusan pada tingkat strategis. Jangka waktu dari keputusan taktikal ini biasanya dalam bulan atau minggu.
c. Keputusan operasional merupakan keputusan jangka pendek dan fokus pada aktivitas real time pada supply chain.
Dalam kajian perusahaan Dell dapat dianalisis keputusan-keputusan yang diambil oleh Dell dalam sistem supply chain-nya.
a. Keputusan strategis yang diterapkan Dell antara lain pada pemilihan supplier, lokasi pabrik, perencanaan kapasitas produksi, jenis transportasi yang akan digunakan dalam distribusi, dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan keputusan jangka panjang. Dell mengambil keputusan dengan cukup baik, dibuktikan dengan pertimbangan jarak antara pabrik supplier dan tempat perakitan komputer Dell.
b. Keputusan taktikal yang diambil Dell antara lain pada alokasi kapasitas, keputusan besarnya persediaan barang, penjadwalan produksi, dll. Dell terbukti mengambil keputusan dengan baik dilihat dari lead time yang hanya dalam tiga hari produk sudah siap dikirim ke pelanggan.
c. Keputusan operasional sendiri tergantung pada keadaan yang terjadi pada perusahaan, baik di proses produksi maupun distribusi. Keputusan operasional dapat berubah-ubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan sistem.

4. Customer Order dan Manufacturing
    Pada bagian ini akan dijelaskan fungsi dan aktivitas yang terjadi di customer order dan manufacturing.
4.1. Customer Order
    Pesanan pelanggan pada Dell Computer merupakan titik awal dari setiap aktivitas yang akan dilakukan pada aliran proses produksi dan distribusi produk Dell. Seperti yang diulang-ulang pada bagian-bagian sebelumya, Dell menganut sistem assembly-to-order atau beroperasi ketika terdapat pesanan dari pelanggan. Di bawah ini terdapat gambar dari interface website untuk melakukan pemesanan.


Gambar 2. Interface Pemesanan Dell melalui Website
       Konsumen sebagai titik awal dan titik akhir proses memiliki peran untuk melakukan pesanan dan menentukan seperti apa barang yang diingikannya. Aktivitas yang dilakukan pelanggan tentunya memesan produk, baik via website atau telepon dan melakukan pembayaran maksimal 24 jam setelah pemesanan.
4.2. Manufacturing
       Proses manufacturing yang terjadi pada perusahaan Dell Computer adalah perakitan dari bahan-bahan yang diproduksi oleh pabrik-pabrik supplier. Menurut sumber yang ada, proses produksi memakan waktu 36 jam dan itu bukan karena proses perakitan yang lama, tetapi proses pengecekan kualitas dari produk.

5. Kesimpulan
      Pengukuran kinerja yang digunakan adalah pengukuran metode kuantitatif yang meliputi non-financial dan financial performance meansurement. Dengan metode pengukuran ini dapat dilihat strategi Dell Computer untuk menekan biaya supply chain yang ada, sehingga menambah pendapatan perusahaan.
Dikaji pula keputusan-keputusan yang diambil oleh Dell Computer pada level strategis, taktikal, dan operasional dalam kebijakan supply chain-nya. Dari kajian ini dapat dlihat bahwa Dell benar-benar menerapkan kecepatan dalam memproduksi produknya, sehingga lead time yang terjadi hanya 36 jam untuk tiap pemesanan.
       Dell juga memperhatikan bagaimana melayani pelanggan dengan baik melalui proses customer order dan layanan-layanan yang ada saat pemesanan, pembayaran, maupun layanan purna jualnya.

Referensi :
Case study: Dell—Distribution and supply chain innovation. http://www.marsdd.com/ diakses tanggal 13 April 2012.
Farfan, Barbara. Dell Computer - Facts, Research, History, Trivia, Mission Statement and Quotes. http://www.about.com/ diakses tanggal 13 April 2012.
http://is.its-sby.edu/~wahyu/download/sosiotek/Introduction%20to%20SCM.pdf
http://www2.bc.edu/~fichman/703_07s_05_SCM.pdf
http://content.dell.com/_layouts/xdb.ashx?global:apps2:sdc:orderstat
http://support.dell.com/support/topics/global.aspx/support/dellcare/contact_customer_service?c=us&l=en&s=gen&~ck=anavml
Indrajit, Richardus Eko; Richardus Djokopranoto. Konsep Manajemen SUPPLY CHAIN STRATEGI MENGELOLA MANAJEMEN RANTAI PASOKAN BAGI PERUSAHAAN MODERN DI INDONESIA.
Y Narahari, Shantanu Biswas. Performance Measures and Performance Models for Supply Chain Decision Making. SUPPLY CHAIN PERFORMANCE MEASUREMENT AND IMPROVEMENT; page 97-122.

1 komentar: